Sering
orang mengatakan AGAMA adalah way of life (cara
hidup). Lebih tepatnya, agama adalah cara atau jalan untuk menyembah Tuhan
selama manusia masih bernyawa. Secara syariat terdapat banyak sekali agama di
dunia ini. Kristen, katolik, hindu, budha dan islam semua mengajarkan untuk
menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Maka hakikat agama hanya ada satu, Agama
Tauhid, agama yang menyatakan keesaan Tuhan.
Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. (Al-Mu'minun : 52)
Jika
agama hanya ada satu, Agama Tauhid, maka hanya ada 2 jenis manusia di didunia :
manusia beragama dan manusia tak beragama. Manusia beragama artinya manusia
yang percaya dan yakin dengan keesaan Tuhan. Sedangkan manusia tak beragama
artinya manusia yang tidak percaya akan adanya Tuhan.
Hal yang sangat mendasar
tetapi krusial !
Mengapa?
People nowadays lost the
essence of belief.
Mari
sedikit kita pergunakan akal untuk berpikir. Keluarkan KTP kita dari dompet.
Letakkan bersebelahan dengan gadget apapun yang kita gunakan untuk membaca
tulisan ini. Amati kolom tertulis "Agama : .........". Apa agama yang
tertulis di KTP kita sudah menyatakan bahwa hati nurani kita juga percaya dan
yakin dengan keesaan Tuhan?
Manusia yang percaya dan
yakin (beriman) kepada Tuhan adalah manusia yang tidak khawatir dengan
kehidupan duniawi baik sekarang maupun esok dan tidak pula bersedih hati.
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang
benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan
menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan
tidak pula mereka bersedih hati. (Al-Baqarah : 62)
Seperti apa yang
diperintahkan Allah, Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia untuk berpikir
menggunakan akal, tulisan ini tidak bermaksud memecahbelah apalagi meruntuhkan
iman seseorang, tetapi malah semakin mendekatkan diri dan memperkuat iman kita
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Salam.
Comments
Post a Comment